iklan

Kisah Mantan Gelandangan yang Punya Burung Seharga Rp 20 Miliar

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Namanya Bryn Close. Dan kisah hidupnya sungguh menarik, hingga sebuah perusahaan film sudah bersiap untuk membuat film mengenainya.
Bryn awalnya adalah seorang pengusaha kecil-kecilan di Doncaster, Inggris.
Tapi kini ia menjadi miliuner, mendapat uang jauh lebih besar dari pekerjaannya, gara-gara keahliannya soal burung.
Keberuntungan Bryn dimulai ketika seorang Sheik, atau pangeran di Dubai, Uni Emirat Arab, mendengar bahwa Bryn punya burung falkon atau alap-alap, yang mampu terbang dengan kecepatan 120 kilometer per jam.
Ini istimewa, mengingat seekor burung alap-alap, rata-rata punya kecepatan 'hanya' 96 kilometer per jam saja.
Jadilah, Bryn dan burungnya diajak pergi ke Dubai. Sang Sheik ingin Bryn melatih burung alap-alap miliknya.
Di Dubai, para orang kaya memang tergila-gila dengan lomba balap burung alap-alap.
Lomba ini menyediahkan hadiah uang melimpah dan mobil mewah seperti Bentleys and Rolls Royce.
Dan Bryn pun diajak menuju Dubai, dan sukses besar di sana.
Tak ada satupun yang bisa mengalahkan burung yang dilatih oleh Bryn.
Dalam lomba Piala Presiden, Januari lalu, tujuh burung alap-alap tercepat, semuanya burung yang dilatih oleh Bryn.
Pangeran Dubai, Sheikh Hamdan bin Mohammed Al Maktoum, membeli semua burung alap-alap yang dikembangbiakkan Bryn.
Saking senangnya, Sheik Hamdan memberi Bryn sebuah mobil mewah Range Rover, hanya untuk tips dan ucapan terima kasih.
Apa resep Bryn membiakkan burung alap-alap tercepat di dunia?
"Saya memberi burung ini makanan terbaik sejak mereka lahir. Kalau anda menghabiskan 20 penny (sekitar Rp 4 Ribu) untuk membeli makan burung, saya menghabiskan Rp 80 Ribu per hari," kata Bryn.
Bryn, yang kini berusia 61 tahun, telah menjelma menjadi miliuner.
Padahal, ia menjalani masa kecil nan menderita. Ia hidup sebagai anak jalanan, menggelandang, setelah diusir oleh ayahnya yang mabuk-mabukan.
Ia bahkan sempat dipenjara saat remaja, karena hidup mencuri makanan di toko.
Keluar dari penjara, Bryn menjadi tukang angkut di toko. Hasil pekerjaannya ia tabung untuk kemudian menyewa lahan, dan dia membuka sirkuit motokros kecil-kecilan.
Berkat kesuksesannya kini, Bryn pun menjual usaha sirkuit itu dan menjadi pelatih burung profesional.
Burungnya dibeli dengan harga selangit oleh orang-orang kaya dari Arab. Bryn bahkan punya burung yang sudah ditawar orang dengan uang Rp 20 miliar.
Ia bahkan ditawari oleh Pangeran Dubai, agar mau bekerja untuknya dengan uang pindah Rp 2 triliun. Tapi ia menolak.
"Pangeran Dubai hanya boleh membeli burung saya, tapi tidak usaha saya ini,"
"Pangeran dengan mudahnya memberiku Rolex atau mobil mewah hanya buat tips. Tapi, itu bukan segalanya. Tidak ada yang menandingi kepuasan batin melihat burungku jadi yang tercepat," katanya. (*)

Sumber : http://suryamalang.tribunnews.com
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Kisah Mantan Gelandangan yang Punya Burung Seharga Rp 20 Miliar"

Posting Komentar